TRIBUNNEWS.COM - Jika tak ada perubahan jadwal, Djibril Coulibaly menyambangi markas Gresik United
pada Minggu (20/4/2014) nanti. Datang dengan Persib Bandung, dia
berharap mendapat cerita berbeda di Stadion Tridarma, Petrokimia,
Gresik.
Musim lalu, penyerang asal Mali itu mengenakan seragam Barito Putera
sedangkan musim ini dia berbalut kostum Persib. Dengan Persib, dia
ingin ada perubahan baik untuk dirinya pribadi dan tim yang dibelanya.
"Saya
ingin melupakan musim lalu. Kini musim baru, dengan tim baru," ujar
Djibril di Mes Persib yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung,
Rabu (16/4/2014).
Ya, Coulibaly memang memiliki kenangan buruk
dari kunjungan perdananya ke markas Gresik United. Pada laga yang
berlangsung 5 September 2013, wasit Maulana Nugraha mengusir Djibril di
awal pertandingan. Tepatnya menit 10!
Dia mendapat kartu merah dan
akibatnya, timnya kalah 0-2. Gol tuan rumah dicetak Sultan Samma menit
51 dan Shohei Matsunaga pada menit 82. Kini, Djibril ingin kembali ke
Stadion Tridarma tanpa bayangan mimpi buruk itu.
"Anda tahu,
kadang-kadang bermain bola itu aneh. Terakhir kali saya main di Gresik,
saya menerima kartu merah. Namun, itu musim lalu," katanya.
Djibril
yakin, bersama Pangeran Biru, dia mampu meraih hasil positif di kandang
Gresik sekaligus bisa menghapus memori tragedi kartu merah. Ia
berhasrat Persib membawa pulang tiga poin agar kembali di puncak
klasemen sementara jika Arema Cronus memenangkan laga melawan Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (19/4/2014) nanti..
"Kami
ingin berkonsentrasi pada laga-laga hebat. Berusaha supaya terus berada
di jalur yang benar. Kami ingin meraih tiga poin," ujarnya.
Maung
Bandung memang sedang berada di jalur yang tepat seusai merebut pucuk
pimpinan klasemen sementara setelah mengalahkan Arema, Minggu (13/4)
lalu.
"Kami ada di puncak klasemen sementara seusai melawan Arema.
Sebelumnya, kami memang berharap Arema kalah. Kami ingin meraih tiga
poin lagi (lawan Gresik)," katanya.
Sumber : TOM/TRIBUN JABAR